Analisis Berita
Dosen PGPAUD FKIP Unmul Dampingi Guru Mengajar Berbahan Kokoru
![]() |
FOTO BERSAMA. Dosen
PGPAUD FKIP Unmul, Wiwik Hariyani (baju hitam) dan dosen berfoto bersama kepala
TK Jami'yyatul Muta'allimin Hairiyah (jilbab orange) usai membuka kegiatan
pengabdian masyarakat.
|
PROKAL.CO, SEBAGAI bentuk mewujudkan tridarma perguruan tinggi yakni
pengabdian masyarakat. Dosen dan mahasiswa Pendidikan Guru PAUD (PGPAUD)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman, menggelar
kegiatan pelatihan di TK Jami'yyatul Muta'allimin, Sabtu (20/10).
Pelatihan yang bertajuk Program Pendampingan Peningkatan Keterampilan Mengajar Motorik Halus melalui Kertas Kokoru bagi Guru PAUD se Samarinda. Melibatkan sebanyak 46 peserta terdiri dari guru dan kepala PAUD se Samarinda serta mahasiswa PIAUD IAIN Samarinda.
Dosen PGPAUD FKIP Unmul, Wiwi Hariyani mengatakan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak seperti menempel, meronce, mewarnai, padahal sebenarnya banyak kegiatan lain yang menarik agar anak tidak bosan.
"Kami mencoba dengan pendampingan guru untuk memanfaatkan kertas Kokoru untuk mengembangkan kreatifitas anak. Kertas kokoru masih asing dan jarang digunakan oleh para guru dalam mengajarkan ke muridnya. Dan di Samarinda baru satu sekolah yang melakukan mengajar dengan media ini," tuturnya.
Menurutnya dengan kreasi anak yang diarahkan para guru bisa dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang membangun imajinasi anak, dan merangsang sensor motorik anak.
Ia menjelaskan jika kertas Kokoru dianggap tidak ramah di kantong maka para guru pun harus bisa berinovasi dan berkreasi dalam memanfaatkan barang-barang bekas sebagai media pembuatan karya anak, seperti memanfaatkan bagian dalam kardus bekas.
"Kami berupaya agar kertas Kokoru dapat dimanfaatkan atau diterapkan di sekolah-sekolah untuk pengembangan-pengembangan anak khususnya di TK Samarinda. Selain itu, kami membantu mengembangkan motorik halus anak dan kreatifitas anak," terangnya.
Setelah kegiatan disini, mereka akan menerapkan di masing-masing sekolahnya. Dan diwajibkan untuk mengirim laporan hasil aplikasi di kelas masing-masing.
Mutia Adeliasari Ananda, salah satu mahasiswa PGPAUD FKIP Unmul merupakan salah satu terlibat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut mengatakan program seperti ini sangat bermanfaat karena dapat menambah wawasan.
"Dengan turut serta dalam pelatihan ini para pun semakin dapat menambah pengalaman karena di pelatihan ini para peserta melakukan praktek langsung membuat karya seni dari kertas Kokoru," tambahnya.
Pelatihan yang bertajuk Program Pendampingan Peningkatan Keterampilan Mengajar Motorik Halus melalui Kertas Kokoru bagi Guru PAUD se Samarinda. Melibatkan sebanyak 46 peserta terdiri dari guru dan kepala PAUD se Samarinda serta mahasiswa PIAUD IAIN Samarinda.
Dosen PGPAUD FKIP Unmul, Wiwi Hariyani mengatakan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak seperti menempel, meronce, mewarnai, padahal sebenarnya banyak kegiatan lain yang menarik agar anak tidak bosan.
"Kami mencoba dengan pendampingan guru untuk memanfaatkan kertas Kokoru untuk mengembangkan kreatifitas anak. Kertas kokoru masih asing dan jarang digunakan oleh para guru dalam mengajarkan ke muridnya. Dan di Samarinda baru satu sekolah yang melakukan mengajar dengan media ini," tuturnya.
Menurutnya dengan kreasi anak yang diarahkan para guru bisa dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang membangun imajinasi anak, dan merangsang sensor motorik anak.
Ia menjelaskan jika kertas Kokoru dianggap tidak ramah di kantong maka para guru pun harus bisa berinovasi dan berkreasi dalam memanfaatkan barang-barang bekas sebagai media pembuatan karya anak, seperti memanfaatkan bagian dalam kardus bekas.
"Kami berupaya agar kertas Kokoru dapat dimanfaatkan atau diterapkan di sekolah-sekolah untuk pengembangan-pengembangan anak khususnya di TK Samarinda. Selain itu, kami membantu mengembangkan motorik halus anak dan kreatifitas anak," terangnya.
Setelah kegiatan disini, mereka akan menerapkan di masing-masing sekolahnya. Dan diwajibkan untuk mengirim laporan hasil aplikasi di kelas masing-masing.
Mutia Adeliasari Ananda, salah satu mahasiswa PGPAUD FKIP Unmul merupakan salah satu terlibat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut mengatakan program seperti ini sangat bermanfaat karena dapat menambah wawasan.
"Dengan turut serta dalam pelatihan ini para pun semakin dapat menambah pengalaman karena di pelatihan ini para peserta melakukan praktek langsung membuat karya seni dari kertas Kokoru," tambahnya.
Sumber : http://samarinda.prokal.co/read/news/14610-dampingi-guru-mengajar-berbahan-kokoru
Analisis Berita :
Apa : Bimbingan Pembelajaran dengan
Kertas Kokoru.
Siapa :
Dosen Unmul, Mahasiswa Unmul dan Guru PAUD.
Kapan : Sabtu, 20 Oktober 2018
Dimana : Di TK Jami'yyatul Muta'allimin.
Mengapa : Untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak seperti menempel,
meronce, mewarnai, padahal sebenarnya banyak kegiatan lain yang menarik agar
anak tidak bosan.
Bagaimana : Pelatihan
yang bertajuk Program Pendampingan Peningkatan Keterampilan Mengajar Motorik
Halus melalui Kertas Kokoru bagi Guru PAUD se Samarinda. Melibatkan sebanyak 46
peserta terdiri dari guru dan kepala PAUD se Samarinda serta mahasiswa PIAUD
IAIN Samarinda.
Kesimpulan
Pemanfaatan kertas dengan bahan kokoru ini termasuk dalam
salah satu teori belajar kognitif karena peserta didik bebas , aktif, serta kreatif
dalam proses penerapannya. Teori ini sangat tepat untuk penting untuk menambah
pengalaman serta pengetahuan anak agar
dapat berekspresi secara aktif. Anak
dapat berinovasi untuk menemukan sebuah ide dalam melakukan kegiatan tersebut.