Selasa, 18 September 2018
Senin, 17 September 2018
Senin, 03 September 2018
Kisahku dari TK hingga saat ini
Assalamualaikum Wr. Wb.
Perkenalkan nama saya Bunga Anjani, saya lahir di Samarinda
pada tanggal 27 Agustus 2000. Saya biasanya dipanggil Bunga, Bung, Nga, Bunge, Boti,
dan Flower. Saya anak pertama dari 4 bersaudara. Disini saya akan bercerita
tentang perjalanan saya dari bangku Taman Kanak-kanak sampai dengan menjadi
mahasiswa seperti sekarang ini. Pertengahan
tahun 2005 saya mulai bersekolah TK Islam Tunas Kartini, kebetulan saya
mempunyai sepupu yang seumuran dengan saya, sehingga kami bedua masuk di
Sekolah dan kelas yang sama. Saat saya duduk dibangku kanak-kanak, saya banyak
bermain bersama teman-teman dan juga banyak diajarkan membaca iqro oleh Ibu
Guru.
Ada suatu hari dimana
saya dan teman-teman sangat antusias bermain pelosotan sampai tidak bisa
terhitung bagaimana kami bolak-balik naik turun tangga pelosotan, tak lama
kemudian bel masuk kelas berbunyi dan kami langsung berlari menuju kelas sambil
bernyanyi “masukkan kata Ibu Guru”. Sesampainya di kelas Ibu Guru melihat baju
saya yang bagian belakangnya terobek, dan Ibu Guru langsung menghampiri saya
sambil berkata “Bunga bajunya kok robek? Tadi mainan apa sampai bisa robek
begini?”. Saya pun menjelaskan kepada Ibu Guru bahwa saya dan teman-teman
bermain pelosotan, lalu Ibu Guru bertanya pada teman-teman yang bermain
pelosotan bersama saya. Dan akhirnya teman-teman yang ikut bermain pelosotan
pun juga mengalami hal serupa dengan saya yaitu baju bagian belakangnya
tersobek, walaupun tidak banyak Ibu Guru sangat khawatir dengan kami yang
bermain terlalu antusias. Tepat pada tanggal 27 Agustus 2005 saya merayakan
ulang tahun di TK, semua kelas yang ada di TK juga turut serta mendapatkan
undangan ulang tahun dari saya.
Kebetulan disaat yang bersamaan dengan ulang tahun saya, sekolah
mengadakan lomba 17 Agustus yang biasa diperingati setiap tahunnya, namun kali
ini lomba diadakan khusus untuk para Orang tua murid. Hari itu adalah hari yang
menyenangkan untuk saya, karena mendapat banyak doa, ucapan, dan kado dari
teman-teman dan Ibu Guru. Dan yang paling penting Ibu Guru semua yang ada di TK
sangat sabar terhadap murid-muridnya, walaupun kami semua memiliki karakter
yang berbeda-beda, Ibu Guru tidak pernah sekalipun mengeluh, bahkan kepada
orangtua kami.
Setelah lulus dari TK, saya melanjutkan ke Sekolah Dasar 028
yang terletak di Jalan Kedondong atau lebih tepatnya di samping TK Negeri 1
Pembina. Saat mendaftar sekolah, syarat untuk masuk pada SD tersebut yaitu
harus lulus tes membaca, menulis dan berhitung. Jujur saat sebelum saya sekolah
TK saya sudah bisa membaca, menulis dan berhitung karena dulu saya dirawat oleh
tetangga saya karena orang tua saya harus bekerja. Tetangga saya itu memiliki
seorang anak yang saat itu baru masuk ke Akper yang berada di Jalan Anggur,
anak tetangga saya itu sangat menyukai anak kecil, berhubung saya setiap hari
berada dirumahnya saya sangat sering diajarkan cara membaca, menulis dan
menghitung. Walaupun orangtua saya di rumah sering mengajarkannya kepada saya,
tapi saya juga mendapat ilmu dari orang lain karena sangat membantu saya. Saat
tes masuk SD, saya disuruh menuliskan nama lengkap saya, menulis huruf abjad,
dan menulis angka 1 sampai 10. Dan lagi-lagi saat mengerjakan tes saya bersama
sepupu saya, namun sayangnya kami berbeda kelas karena dia masuk di kelas A,
sedangkan saya masuk di kelas B. Ketika selesai tes, saya menyadari bahwa ada
beberapa teman TK saya yang juga mendaftar di SDN 028 dan itu membuat saya
sangat senang.
Hari pertama masuk Sekolah Dasar mengingatkan saya pada hari
dimana saya terkena marah Ibu Nur. Ibu Nur marah kepada saya bukan tanpa
alasan, saat itu teman yang duduk satu kursi dengan saya tertinggal saat
menulis dan dia langsung menangis pelan. Saya sebagai teman yang berada
disampingnya langsung membantu dengan cara menuliskan kalimat-kalimat yang
tertinggal, saat itu juga Ibu Nur melihat saya dan langsung menghampiri saya
seraya berkata “Kenapa punya temannya dituliskan? Biar dia tulis sendiri nak”.
Wajah saya saat itu bisa dikatakan sedikit pucat, karena saya tipe orang yang
tidak bisa mendengar perkataan dengan nada yang tinggi. Saya langsung mengembalikan
buku teman saya, dan dia melanjutkan tangisannya sampai ia selesai menulis. Itu
adalah pengalaman yang sampai sekarang masih sering saya rasakan, saat
Ibu/Bapak Guru berbicara dengan nada tinggi saya langsung keringat dingin,
padahal belum tentu mereka berbicara kepada saya. Namun saya berusaha sampai
saat ini kebiasaan itu akan saya tinggalkan, karena mengingat saya sekarang
adalah seorang mahasiswa.
Lanjut saat saya duduk di kelas 2 saya duduk bersama teman
saya yang bernama Isah Waliah Indriani, bisa dekat dengan ia sangat membuat
banyak kenangan terhadap saya. Dia selalu mengajak saya bermain orang-orangan
yang terbuat dari pulpen dan pensil, disini imajinasi saya mulai ter-asah. Saya
sangat dekat dengan dia saat itu, sampai setiap pulang sekolah saya selalu
bermain di tempat tunggu jemputan. Pernah suatu hari ia bercerita kepada saya
bahwa dia suka sama seseorang, saat saya tanya siapa orang itu dia selalu
memberi teka-teki kepada saya, padahal pertanyaan saya sederhana tapi dia
selalu memutar-mutar kata. Memasuki semester 2 tempat duduk dirubah oleh Wali
kelas, saya saat itu duduk diantara teman-teman saya yang laki-laki, sebenarnya
saya tidak suka duduk bersama mereka, jadi dibeberapa kesempatan saya sering
tukar tempat duduk dan duduk lagi bersama Isah. Tak disangka ternyata Wali
kelas saya mengetahui bahwa saya pindah tempat duduk, lagi dan lagi wali kelas
saya memperingatkan saya dan langsung mencubit saya. Cubitan itu membuat saya
bingung lantaran saya tidak merasakan sakit apa-apa, wali kelas kami yang
bernama Ibu Suprihatin ini memang Ibu Guru yang terkenal sangat baik dan sabar,
Ibunya tidak pernah sama sekali marah terhadap kami. Cara Ibunya berbicara juga
sangat halus.
Kenaikan kelas 3, kami semua masuk siang yaitu pukul 10.00
WITA. Disini saya duduk dengan teman saya yang bernama Clara, saya termasuk
orang yang beruntung pada saat itu karena dia termasuk golongan yang pintar dan
lagi dia bener-bener cantik dan kalem. Satu lagi saya duduk bersama teman saya
yang bernama Reza, jadi kita duduk bertiga dan saya berada ditengah-tengah
mereka berdua. Dulu saat saya SD perawakan saya sangat kecil, jadi saya selalu
duduk di barisan paling depan. Duduk bersama mereka juga tidak seperti yang
saya bayangkan, Clara dan Reza selalu saja “adu mulut” tapi dengan ributnya
mereka lah hari-hari saya selalu penuh warna. Dikelas 3 ini saya pernah
mendapatkan hukuman dari Ibu Siti wali kelas saya karena saya tidak mengerjakan
PR. Sebenarnya hari itu saya sudah enggan masuk sekolah karena saya benar-benar
lupa kalau saya ada PR. Ibu tetap menyuruh saya untuk masuk sekolah seperti
biasa. Sesampainya di sekolah Ibu Siti menyuruh mengumpulkan PR, alhasil saya
dan teman-teman yang tidak mengerjakan langsung disuruh keluar kelas untuk
berdiri sampai bel istirahat berbunyi. Itu benar-benar pengalaman yang tidak
pernah saya lupakan di kelas 3.
Lanjut kelas 4, pada kelas ini saya benar ingat
kejadian-kejadian hari demi harinya. Karena dikelas 4 ini, saya memiliki orang
yang saya kagumi. Sayangnya dia tidak satu sekolah dengan saya, namun dia bersekolah di SD sebelah (karena pada saat
itu 2 SD ada disatu halaman sekolah). Setiap pergi ke sekolah saya sangat
semangat, padahal waktu itu saya masuk pukul 10.00 tapi saya selalu datang pukul
07.00 karena rasa semangat saya hehe. Semangat saya terus berlanjut sampai
kelas 5, saat semester pertama saya mendapatkan peringkat ke-4 dikelas. Orangtua
saya sangat senang karena saya bisa masuk dalam 5 besar, karena
sebelum-sebelumnya saya hanya bisa berada di 10 besar. Saat kelas 5 juga
menyisakan pilu untuk saya, karena teman terdekat saya Clara dan Rinda harus
pindah keluar kota. Perpisahan kami pun tidak sempat mengucapkan selamat
tinggal sebab mereka berdua tiba-tiba mendadak harus pindah mengikuti orangtua
mereka. Pada kelas 5 ini juga saya terpilih untuk menjadi mengikuti lomba tari
tradisional event KALTIM Expo pada tahun 2011. Saya berlatih selama sebulan
lebih bersama 7 orang teman saya yang lain. Dan Alhamdulillah kerja keras kami
tidak sia-sia, kami memenangkan Runner Up atau lebih tepatnya kami Juara II,
sekolah juga sangat bangga terhadap kami dan pelatih karna bisa bersaing di
tingkat Provinsi. Lanjut pada kelas 6 saya sering mengikuti try out untuk ujian
Nasional. Saya benar-benar belajar dengan giat agar mendapat nilai yang
memuaskan. Alhamdulillah saya lulus dengan nilai yang memuaskan untuk saya dan
orang tua saya.
Setelah lulus SD saya melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 5
Samarinda. Jujur pada saat mendaftar sekolah saya sama sekali tidak ikut
orangtua saya mendaftar, yang saya tau saya diterima di SMP Negeri 5. Pada
kelas 7 saya masuk di kelas 7C bersama teman saya Vanessa (teman saya dari
TK,SD) dan Anggi teman baru yang rumahnya berdekatan dengan rumah saya. Saat
kelas 7 juga saya pernah mengikuti ekstrakulikuler Basket, namun tidak
berselang lama saya ijin untuk berhenti karena ada alasan yang tidak bisa
dijelaskan. Pada kelas 7 juga saya pernah mendapat peringkat 2 pada saat
semester I, lagi-lagi orangtua saya ikut senang karena saya bisa masuk 5 besar.
Lanjut pada kelas 8 saya masuk di kelas 8E, karena setiap kenaikan kelas
orang-orang di dalamnya akan dirubah lagi. Disini saya mendapatkan teman baru
yaitu Evita, Virga dan Maya, adapun teman saya yang satu kelas pada kelas 7C
yaitu Rasya, Oky, dan Reyza. Saya sangat senang bisa mendapatkan teman akrab,
karena mereka lah saya bisa ikut bergabung pada ektrakulikuler Marching Band,
pada awalnya saya sangat menginginkan posisi percussi namun posisi yang kosong
cukup banyak berada pada section brass, lebih tepatnya saya berada di section trumpet.
Ikut Marching Band menjadi sebuah kebanggan untuk saya pribadi, karena dari
ekstrakulikuler ini saya lebih belajar disiplin dan kerjasama. Kami pernah
dihukum bersamaan padahal hanya satu orang yang melakukan kesalahan, karena
motto kami adalah “One Band, One Sound”. Beberapa prestasi yang Marching Band
kami torehkan yaitu, Juara I Umum Kirab Obor Festival Mahakam, Juara 3 Display KMF 2014, Juara 2 Display BOMBC 2014.
Walaupun saya mengikuti ekstrakuliler dan membuat banyak waktu saya tersita, alhamdulillah nilai akademik saya tidak terpengaruh, sehingga orangtua saya tidak khawatir dengan saya mengikuti estrakulikuler. Setelah menyelesaikan lomba BOMBC, saya dan teman-teman yang sudah duduk dikelas 9 sudah tidak bisa lagi ikut eskul, karena kami harus fokus dengan UN yang sudah tinggal beberapa bulan lagi.
Pengumuman kelulusan menyatakan saya lulus SMP dengan hasil nilai yang bisa dibilang cukup memuaskan bagi saya, tapi tidak tahu menurut orangtua saya hehe.
![]() |
Lomba BOMBC 2014 |
Walaupun saya mengikuti ekstrakuliler dan membuat banyak waktu saya tersita, alhamdulillah nilai akademik saya tidak terpengaruh, sehingga orangtua saya tidak khawatir dengan saya mengikuti estrakulikuler. Setelah menyelesaikan lomba BOMBC, saya dan teman-teman yang sudah duduk dikelas 9 sudah tidak bisa lagi ikut eskul, karena kami harus fokus dengan UN yang sudah tinggal beberapa bulan lagi.
Pengumuman kelulusan menyatakan saya lulus SMP dengan hasil nilai yang bisa dibilang cukup memuaskan bagi saya, tapi tidak tahu menurut orangtua saya hehe.
Setelah lulus SMP saya lanjut di SMK Negeri 1 Samarinda, saya
mengambil jurusan Pemasaran. Orangtua mendukung keputusan yang saya ambil, dan
saya juga langsung mendapatkan teman akrab yaitu Pute, Ica, Tuty, Yanti, Febi,
Desy, Mayang, Niwayan, Annisah. Dikelas 10, saya sudah banyak belajar tentang
kewirausahaan dan tentang pemasaran. Dikelas 11 saya dan teman-teman mengikuti
PKL di Hypermart Plaza Mulia Samarinda, banyak ilmu yang saya ambil di bisnis
ritel ini, dan mendapatkan banyak pembimbing dan teman-teman baru dari luar
sekolah. Kurang lebih selama 3 bulan saya menjalankan kegiatan PKL, setelah itu
saya mendapatkan sertifikat PKL yang membantu untuk melamar kerja. Lanjut pada
saat kelas 12 saya disibukkan dengan kegiatan-kegiatan bimbel untuk fokus terhadap
Ujian Kompetensi Keahlian dan Ujian Nasional. Pada saat UKK saya harus mengerjakan 3 praktek yaitu
mengerjakan stock opname, mendisplay barang, dan presentasi tentang proposal
usaha yang saya buat. Setelah mengerjakan UKK selang seminggu saya dihadapkan
lagi oleh Ujian Nasional, benar-benar waktu sangat berharga pada saat itu,
karena waktu sangat amat dibatasi. Ujian Nasional berlangsung, tak ada kendala
satupun yang terjadi entah itu masalah komputer dll. Tepatnya pada tanggal 2
Mei pengumuman kelulusan pun diumumkan, Alhamdulillah saya dinyatakan lulus
SMK.
Sayangnya saat SNMPTN saya belum beruntung, saya pun melanjutkan ke SBMPTN
dan saya salah satu jalur Bidikmisi. Jadi pada saat saya mengikuti SBMPTN saya
tidak membayar uang pendaftarannya. Sebelum Ujian SBMPTN saya mengikuti tryout,
lumayan bisa untuk belajar pada saat SBMPTN. Setelah itu saya juga meminjam
kaset teman saya yang berisi soal-soal latihan SBMPTN dari tahun-tahun yang
lalu. Saat H-1 saya datang ke SMAN 3 Samarinda untuk mencari ruangan ujian
saya. Esoknya saya meminta ridho dari Ayah dan Ibu saya untuk mengikuti Ujian,
dijalan menuju tempat ujian saya banyak meneteskan airmata karena mengingat
kata-kata yang orangtua saya berikan. Saya
tiba pukul 08.00 pagi dan mengerjakan soal-soal SBMPTN dengan tenang (walaupun
banyak soal yang tidak dimengerti). Ujian berakhir pada pukul 15.30 dan saya
langsung pulang kerumah. Berhari-hari menunggu pengumuman SBMPTN menyisakan
tanda tanya mendalam pada hati saya, belum lagi saat lebaran dan kumpul
keluarga selalu menanyakan “Kuliah dimana?” itu suatu pertanyaan yang membuat
saya semakin deg-degan karena langsung meningat pengumuman SBMPTN. Selama
mengisi kekosongan waktu saya mendaftar menjadi kurir kirimkanai, alhamdulillah
uang yang saya dapatkan bisa menjadi pegangan sehari-hari agar tidak meminta
pada orangtua. Karena jujur setelah lulus SMK saya sangat sungkan meminta uang
pada orangtua, ditambah lagi adik-adik saya masih sekolah dan kebutuhannya juga
banyak. Tepat tanggal 3Juli pengumuman SBMPTN, saat itu saya sedang tidur siang
tiba-tiba teman saya menelpon dan menanyakan saya apakah saya lolos SBMPTN. Saya
baru diberitahu bahwa waktu pengumuman dimajukan 2 jam lebih cepat, tidak
berpikir lama saya langsung membuka web pengumuman SBMPTN dan memasukan nomor
peserta dan tanggal lahir. Tidak saya duga bahwa saya lolos di Universitas
Mulawarman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan prodi PG PAUD. Saya tidak bisa
menahan kebahagian saya, saya menangis pada saat itu bahkan saya sampai buka
dan memasukkan nomor peserta saya berkali-kali.
Dan Alhamdulillah sekali lagi, orangtua saya sangat senang karena saya bisa melanjutkan kuliah di Universitas Mulawarman. Saya pun menyiapkan syarat-syarat untuk daftar ulang dan lain-lain. Belum sampai disitu saya masih harus menunggu pengumuman Bidikmisi, saya sudah mengikuti wawancara di rektorat pada waktu yang ditetapkan. Pada saat pengumuman Bidikmisi juga saya diberitahu oleh teman SD saya yang juga ikut Bidikmisi, ia memberitahu saya bahwa kami berdua sama-sama lolos Bidikmisi. Alhamdulillah saya tidak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah SWT dan orangtua saya yang sudah mendukung saya dari saya kecil hingga sebesar ini. Mungkin itu pengalaman yang bisa saya ceritakan dan yang saya ingat. Apabila ada kesalahan dalam penulisan saya meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Dan Alhamdulillah sekali lagi, orangtua saya sangat senang karena saya bisa melanjutkan kuliah di Universitas Mulawarman. Saya pun menyiapkan syarat-syarat untuk daftar ulang dan lain-lain. Belum sampai disitu saya masih harus menunggu pengumuman Bidikmisi, saya sudah mengikuti wawancara di rektorat pada waktu yang ditetapkan. Pada saat pengumuman Bidikmisi juga saya diberitahu oleh teman SD saya yang juga ikut Bidikmisi, ia memberitahu saya bahwa kami berdua sama-sama lolos Bidikmisi. Alhamdulillah saya tidak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah SWT dan orangtua saya yang sudah mendukung saya dari saya kecil hingga sebesar ini. Mungkin itu pengalaman yang bisa saya ceritakan dan yang saya ingat. Apabila ada kesalahan dalam penulisan saya meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Langganan:
Postingan (Atom)
Analisis Berita
Analisis Berita Dosen PGPAUD FKIP Unmul Dampingi Guru Mengajar Berbahan Kokoru FOTO BERSAMA. Dosen PGPAUD FKIP Unmul, Wiwik ...

-
Analisis Berita Dosen PGPAUD FKIP Unmul Dampingi Guru Mengajar Berbahan Kokoru FOTO BERSAMA. Dosen PGPAUD FKIP Unmul, Wiwik ...